Realisasi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa uang Rp 600 ribu untuk KPM di Kantor Pos Bluto Minggu (27/2).(Tim beritamadura.id)
BLUTO-Peribahasa disitu ada gula, maka disitu pula ada semut sepertinya berlaku saat pencairan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Terbukti, pencairan BPNT di Kantor Pos Bluto, Sumenep, yang berlangsung hari ini (27/2) penuh sesak dengan ratusan warga.
Pantauan beritamadura.id di lokasi menunjukkan membludaknya warga yang hendak mencairkan BPNT. Lokasi Kantor Pos Bluto yang berada di pinggir Jalan Raya Pamekasan-Sumenep tampak berjubel ratusan warga. Sejak pagi sekitar pukul 07.30 mereka yang berasal dari berbagai desa sudah hadir ke lokasi.
Dari data yang diperoleh, pencairan hari ini berlaku untuk sejumlah desa. Yakni, Desa Pakandangan Sangrah, Pakandangan Tengah, Pakandangan Barat, Kapedi dan Desa Guluk Manjung. Pencairan BPNT sejumlah desa itu memang dijadwal hari libur mengingat terbatasnya waktu pihak Pos untuk mencairkan.
Uniknya, pada saat pencairan BPNT di Kantor Pos Bluto ini warga terkesan abai akan keselamatan. Buktinya, terkesan rendah akan penerapan prosedur Kesehatan (prokes) yang benar dengan memakai masker salah satunya. Selain itu, banyak warga yang datang menggunakan kendaraan bak terbuka.
”Kami memang datang bersama, karena dikoordinasi perangkat desa,” ujar salah seorang warga yang ditemui warga di Kantor Pos Bluto.
Saking berjubelnya warga yang hendak mencairkan BPNT, mereka terlihat sampai bergalantungan di pagar Kantor Pos Bluto. Antrian juga tampak hingga jalan raya di depan kantor yang merupakan jalan nasional dengan mobilitas kendaraan sangat tinggi.
”Cair Pak, alhamdulillah dapat Rp 600 ribu. Katanya ini langsung disuruh belanja ke toko Pak Klebun,” beber seorang warga lainnya.
Sesuai ketenguan Kementrian Sosial RI, BPNT kali ini memang menggunakan skema tunai. Tentu saja ini berbeda dengan BPNT yang biasanya menggunakan e-warung sebagai pelaksana teknis. Namun, meski disebut dengan BPNT, kali ini tidak berupa sembako seperti biasanya, melainkan dengan pembayaran tunai oleh PT Pos Indonesia. Tetapi, warga diharuskan membelanjakan uang dimaksud untuk keperluan sembako. gea