ISTIMEWA
EMOSIONAL: Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Slamet Ariyadi menunjuk-nunjuk Hamdan salah satu anggota PPK Lenteng, Sumenep, di lokasi rekapitulasi Pendopo Kecamatan Lenteng Jumat (1/3) bakda magrib buntut dugaan penggelembungan.
BeritaMadura.id, SUMENEP-Seorang pemuda tampak marah-marah dengan nada sangat keras. Sambil menunjuk-nunjuk ke arah seorang pemuda lainnya di arah depannya. Raut wajahnya yang tanpa senyum tanpa ampun “menceramahi” lelaki di depannya.
Bahkan bukan sekedar meluapkan kemarahan, pemuda dengan kaos merah dibalut sarung merah warna senada, itu juga ternyata mengancam. Sarung merek BHS yang dikenakannya seakan melengkapi “keangkuhan” serta amarah pemuda gempal itu.
“Mon tak mate jek ngocak Slamet, cong ye. Mon alakoh cara rea,” begitu kalimat yang diucapkannya dengan nada emosional.
Kalimat Bahasa Madura itu memang berisi ancaman untuk membunuh terhadap seseorang. “Kalau tidak mati jangan bilang Slamet, cong ya. Kalau bekerja seperti ini,” begitulah artinya secara sederhana.
Sambil terus ngoceh, pemuda yang belakangan diketahui sebagai anggota DPR RI bernama Slamet Areadi itu terus memarahi orang di depannya. “Jek alapola engko sampe toron ka dinnak, been kek lakek ro kaloar kabbi,” tegasnya sambil menunjuk pemuda kalem di depannya.
Dalam pandangan Slamet, indikasi permainan di PPK Lenteng mudah dipahami. “Jangan main curang seperti ini, pleno sudah di dok, sudah diputuskan sekian, kok main…ini pidana sudah,” timpalnya.
Pemuda kalem di depannya terlihat hanya diam saja sambil sesekali menghisap dalam rokoknya. Dari semula duduk di kursi lalu berdiri meski tanpa sepatah kata pun yang keluar. Sedangkan suara-suara lain muncul dari pendukung Slamet seolah menguatkan bahasa-bahasa yang terlontar dari bosnya.
Dari informasi yang beredar, Slamet Areadi yang anggota DPR RI dari dapil Madura itu sengaja datang ke Pendopo Kecamatan Lenteng. Kedatangannya untuk menyoal dugaan penggelumbungan suara caleg se partainya.
Saksi PAN untuk rekapitulasi di Kecamatan Lenteng Rosid kepada media membenarkan, suara partainya ada penggelembungan. Indikasinya, terdapat suara 2.000 lebih yang ditambahkan pada caleg nomor urut 2, Malik Efendi. Sedangkan Slamet Areadi nomor urut 1 di PAN.
Mengenai dugaan penggelembungan suara di PPK Lenteng belum bisa dipastikan sepenuhnya. Maklum, Hamdan yang ditemui Slamet Areadi selaku salah satu PPK Lenteng tak memberikan pernyataan apapun. Berkali-kali dia hanya memencet telepon seluler miliknya tanpa bicara dengan siapa pun.
Meski sempat memanas, situasi di Pendopo Kecamatan Lenteng berangsur-angsur pulih. Sejumlah anggota Brimob yang sempat dihadirkan ke lokasi atas perintah Kapolsek Lenteng AKP Bondan Wibowo, terlihat tetap berjaga di lokasi.
Sayangnya, Ketua PPK Lenteng Affandi tidak ada di tempat saat kejadian. Sejumlah wartawan tidak bisa konfirmasi langsung kepada aktivis Muhammadiyah itu. Dua nomor telepon selulernya dibiarkan tidak aktif sampai berita ini ditulis pukul 22.00. (abd.mukid)